Pak Surono Kembali melaporkan kegiatan Merapi Selama 24 Jam pada tanggal 7 Nov 2010. Hasil Pengamatan visual G. Merapi dari Bogem, melaporkan bahwa lava pijar mengalir ke Baratdaya dengan jarak luncur 600 m (Kali Gendol, K. Boyong, dan K. Bebeng). Dari Ketep, dilaporkan terdengar suara gemuruh sangat kuat selama 7 menit. Pada pukul 23:08 WIB, terjadi gempa tektonik berkekuatan 3,8 SR dengan sumber gempa berada di Kab. Wonosari (Baratdaya G.Merapi) bekedalaman 10 km. Kolom asap nampak tinggi dan pekat dengan condong ke Baratdaya.
Masih dalam radius diatas 20Km
Menurut Pak Surono, berdasarkan hasil pemantauan instrumental dan visual pada 7 November 2010 mulai pukul 18:00 WIB sampai dengan pukul 24:00 WIB menunjukkan aktivitas G. Merapi pada tingkat Awas (level 4). Ancaman bahaya G. Merapi dapat berupa awanpanas dan lahar.
Wilayah yang aman bagi para pengungsi adalah di luar radius 20 km dari puncak G. Merapi masih tetap berlaku.
Masih tetap disarankan untuk tidak melakukan aktivitas penduduk di daerah rawan bencana III, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di G. Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Baratlaut dalam jarak 20 km dari puncak G. Merapi meliputi, K. Woro, K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong, K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising, dan K. Apu.
Juga diharapkan segera memindahkan para pengungsi ke tempat yang aman di luar radius 20 km dari puncak G. Merapi.
sumber :dongeng geologi
Minggu, 07 November 2010
Gempa ringan mengikuti aktivitas G. Merapi 7 November 2010
15.52
LINTAS SAINS
No comments
0 komentar:
Posting Komentar